top of page

PELUANG INVESTASI PELAKU UKM

investas-pelaku-umkm.jpg

 

​

Investasi Untuk Pelaku UKM Saat Pandemi

​

Tak perlu cemas, karena ternyata ada kok sejumlah investasi untuk Pelaku UKM yg dapat Pegiat  UKM pertimbangkan dan tetap menjanjikan keuntungan bahkan selama wabah corona. Hanya saja memang karena statusnya masihlah sebagai pelajar perguruan tinggi dan notabene belum punya penghasilan tetap, ada beberapa hal yg wajib Pegiat  UKM pertimbangkan.

​

Dibandingkan melakukan investasi atau halnya trading para pekerja yg sudah punya gaji, investasi untuk Pelaku UKM jelas punya perbedaan. Mulai dari jenis aset yg dapat dipilih, modal yg dimiliki sekaligus trik untuk melakukannya. Karena seperti yg sudah kita ketahui, Pelaku UKM kebanyakan memperoleh sumber penghasilan dari kiriman orangtua.

​

Memang ada banyak Pelaku UKM yg juga menjadi part-timer atau mengelola bisnis sendiri, sehingga punya penghasilan saat ini. Hanya saja kewajiban utama mereka sebagai pelajar di kampus, membuat kegiatan investasi atau juga trading tidak seleluasa mereka yg sudah bekerja. Apalagi jika Pegiat  UKM melakukannya di kala pandemi Covid-19 seperti saat ini, tantangan tentu makin besar.

​

Namun satu keuntungan melakukan investasi di kala pandemi yakni Pelaku UKM saat ini masih banyak yg melakukan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh), terkait dengan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat). Daripada PPKM hanya rebahan di rumah ketika tidak ada jadwal kelas online, ada baiknya Pegiat  UKM memperhatikan ulasan investasi untuk Pelaku UKM saat pandemi berikut ini.

​

Kenapa Pelaku UKM Harus Mulai Investasi Saat Pandemi?

​

Masih berusia muda dan mayoritas ditopang finansial oleh orangtua, memang kenapa sih Pelaku UKM harus mulai melakukan investasi? Di kala pandemi Covid-19, pula?

​

Mungkin pertanyaan-pertanyaan seperti itu kerap terlintas di kalangan anak-anak muda lainnya. Tidak ada yg menyalahkan, karena memang selama ini mayoritas orang berpendapat bahwa kegiatan investasi apalagi trading memang lebih cocok dilakukan oleh mereka yg sudah berumah tangga, berusia di atas 30 tahun dan memiliki pekerjaan tetap.

​

Padahal di zaman perekonomian yg serba tak tentu seperti wabah corona saat ini, setiap orang haruslah paham bagaimana caranya mengatur finansial secara tepat. Tak perlu menanti harus berkeluarga, memiliki anak atau penghasilan double digit terlebih dulu, iika ingin menata finansial. Berikut sejumlah alasan kenapa investasi untuk Pelaku UKM yakni hal yg wajib dipertimbangkan meski pandemi:

​

pagi ini, sudah ada lebih dari 4,1 juta kasus Covid-19 di Indonesia sejak Maret. Kondisi ini jelas membuktikan wabah corona masih belum akan usai dan berimbas ke perekonomian. Meskipun Indonesia sudah bebas dari resesi, tidak dengan inflasi (kenaikan harga). Nah, supaya dapat bertahan jika inflasi nanti menggila, investasi yakni pilihan tepat

​

Seperti yg sudah disinggung sebelumnya, Pelaku UKM masih memperoleh uang kiriman dari orangtua. Hanya saja pandemi membuat perekonomian orangtua dapat saja sulit dan kiriman uang saku berkurang. Untuk itulah Pelaku UKM harus dapat menciptakan sumber penghasilan baru lewat investasi

​

Mempelajari bisnis investasi untuk Pelaku UKM secara tepat sangatlah membantu dalam mencapai tujuan keuangan. Misalkan saja setelah lulus Pegiat  UKM ingin punya sepeda motor atau mobil sendiri untuk bekerja, travelling ke luar negeri hingga modal untuk mulai bisnis sendiri.

 

Nah, tujuan-tujuan keuangan tersebut dapat terwujud jika Pegiat  UKM mulai investasi sejak dini

Semakin tinggi semester yg dijalani, Pelaku UKM jelas makin sibuk dan kemungkinan untuk mengelola bisnis sendiri atau jadi part-timer makin sulit. Namun jika Pegiat  UKM memiliki aset investasi tak perlu cemas. Instrumen-instrumen investasi akan tetap dapat menambah nilai mereka tanpa perlu Pegiat  UKM pantau, jadi biarkan uang yg bekerja

​

Hidup jauh dari orangtua, kadang membuat Pelaku UKM kehadapatn uang tunai dan terpaksa hutang teman. Namun jika Pegiat  UKM punya aset investasi, hutang tak perlu dilakukan karena aset tersebut dapat dicairkan dan uang tunai pun didapat, finansial pun tetap sehat

​

Alasan terakhir kenapa investasi untuk Pelaku UKM layak dicoba saat pandemi ini yakni supaya dapat bikin hati tenang. Meskipun dimulai dengan modal ringan, aset dan jangka waktu investasi yg tepat akan membuat Pegiat  UKM tenang karena dana darurat sudah diamankan secara benar, tidak habis untuk nongkrong di cafe

​

Bagaimana? Ada banyak sekali alasan yg membuat anak-anak muda harus mulai mempertimbangkan investasi untuk Pelaku UKM, bukan? Nah, jika Pegiat  bisnis UKM sudah memahaminya, hal berikut yg wajib diketahuhi yakni memilih aset yg tepat.

 

Aset-Aset Investasi untuk Pelaku UKM yg Dapat Dipilih

​

Seperti yg sudah diuraikan sebelumnya, aset investasi untuk Pelaku UKM tentu berbeda dengan mereka yg sudah terjun di dunia kerja profesional. Yg membuat berbeda yakni karena Pelaku UKM cenderung belum punya penghasilan sendiri dan profil risiko yg masih cukup tinggi. Namun tak perlu cemas, dengan aset yg tepat, cuan pun didapat seperti berikut ini:

 

1. Reksadana

​

Inilah aset investasi untuk Pelaku UKM yg paling banyak dipilih. Yap, apalagi kalau Pegiat  UKM termasuk yg tertarik dengan bursa efek, reksadana jelas dapat dipiliih.

​

Memangnya, kenapa kok tidak langsung saham? Bukankan saham merupakan salah satu instrumen investasi dengan profit terbesar Benar. Hanya saja saham juga merupakan instrumen investasi dengan risiko kerugian terbesar pula.

​

Kembali lagi bahwa profil risiko Pelaku UKM sebagai investor cukup tinggi, sehingga jika langsung berinvestasi pada aset dengan high return, high risk, tentu bakal berisiko. Lebih lagi trading saham, diperlukan pemantauan lantai bursa yg aktif dan pengetahuan seputar pergerakan harga saham termasuk analisa dan fundamental emiten, yg tentunya memaksa trader fokus sepenuh hati.

​

Nah, solusi agar Pelaku UKM tidak pusing memikirkan pasar efek di tengah-tengah jam kuliah tapi juga tetap dapat berinvestasi yakni pada aset reksadana. Yap, reksadana lebih unggul dalam hal modal yg terjangkau, serta adanya MI (Manajer Investasi) yg bakal mengelola modal investor Ada tiga reksadana yg dapat dipilih Pelaku UKM yakni pasar uang, syariah dan pendapatan tetap.

​

Reksadana pasar uang punya likuiditas yg tinggi sehingga dapat mudah ditarik jadi uang tunai dalam waktu singkat. Kemudian reksadana pendapatan tetap (fix income) dapat dikelola secara fleksibel untuk keperluan investasi jangka menengah atau panjang, seperti obligasi perbisnisan swasta. Sedangkan reksadana syariah, sangat cocok bagi kaum Muslim.

 

2. Deposito

​

Tak ingin ambil pusing dan mau cari aman dalam investasi? Deposito jelas salah satu aset investasi untuk Pelaku UKM. Dengan deposito, uang yg Pegiat  UKM alokasikan akan aman dijamin oleh bank dan pemerintah, hingga tiba waktunya jatuh tempo. Berbeda dengan tabungan konvensional, besar bunga yg ditawarkan deposito lebih besar sehingga Pegiat  UKM makin untung.

 

Apalagi saat ini ada banyak sekali bank-bank digital yg melayani pembukaan deposito secara online lewat aplikasi di smartphone, sehingga Pelaku UKM tak perlu ribet ke kantor cabang bank. Pegiat  UKM bahkan dapat mengaturnya secara otomatis seperti penggunaan fitur autodebet, sehingga ketika uang kiriman orangtua atau penghasilan masuk ke rekening, langsung dialihkan otomatis ke rekening deposito.

​

Deposito pun tidak harus bertahun-tahun, karena Pegiat  UKM bahkan dapat memulainya dalam waktu tiga bulan atau enam bulan saja. Lantaran tak dapat diambil sewaktu-waktu selayaknya tabungan konvensional, Pegiat  UKM tak akan tergiur gaya hidup konsumtif.

 

3. Emas

​

Tak perlu banyak penjelasan, emas yakni aset investasi untuk Pelaku UKM. Bahkan tak hanya Pelaku UKM, logam mulia ini dippegiat  UKMng cocok untuk dipilih siapapun. Mau tua, muda, laki, perempuan, penghasilam besar, penghasilan pas-pasan hingga investor berpengalaman atau pemula.

 

Karena memang mengalokasikan uang untuk emas, tidak akan ada ruginya.

​

Bahkan di kala pandemi Covid-19, emas sampai berhasil menembus harga Rp1 juta per gram pada tahun 2020 silam! Membuktikan kalau aset safe haven satu ini memang mampu bertahan dalam perekonomian sulit, dan bahkan makin diburu. Tenang saja, Pegiat  UKM tak perlu langsung beli satu gram emas, karena saat ini investasi emas dapat dimulai lewat kepingan 0,5 gram bahkan lebih kecil.

​

Jika memang modal investasi sebagai Pelaku UKM terbatas, Pegiat  UKM dapat memilih Tabungan Emas yg ditawarkan oleh Pegadaian. Pegiat  UKM tinggal setor uang, maka Pegadaian secara otomatis melakukan konversi ke harga emas murni 24K realtime. Jika memang emas murni masih dirasa mahal, Pegiat  UKM pun dapat mempertimbangkan investasi logam mulia dalam bentuk perhiasan.

 

4. P2P Lending

​

Anak-anak muda tentu sering meminjamkan uang ke rekan-rekannya. Sering uang tak kembali? Tentu merasa kesal. Nah, jika Pegiat  UKM memang suka meminjamkan uang tapi ogah tak kembali, P2P Lending dapat jadi sousi. P2P Lending sebetulnya yakni platform yg mempertemukan investor sebagai calon kreditur, dengan calon-calon debitur berkualitas.

​

Kemajuan teknologi membuat banyak sekali perbisnisan Fintech (Financial Technology) yg menawarkan konsep P2P Lending. Dengan perhitungan bunga lebih besar daripada deposito, uang dari investor akan dikelola sedemikian rupa kepada calon debitur yg sudah pasti punnya kemampuan membayar. Sehingga jika jatuh tempo, Pegiat  UKM bakal dapat uang investasi kembali dan tambahan bunga.

 

5. SBN Ritel

​

Nah, inilah aset investasi untuk Pelaku UKM yg terakhir. SBN (Surat Berharga Negara) Ritel pada dasarnya mirip dengan obligasi (surat hutang) swasta. Yg membedakan, seluruh jenis SBN Ritel baik yg konvensional atau syariah dijamin oleh negara.

 

Lantaran dirilis oleh pemerintah, Pegiat  UKM tak perlu cemas uang bakal melayg, dan ikut aktif terlibat dalam pembangunan Indonesia.

Setiap tahun pemerintah akan merilis SBN Ritel yg punya ketentuan besaran kupon berbeda.

 

Dengan masa jatuh tempo 2-3 tahun dan modal pembelian mulai dari Rp1 juta, tentu sangat cocok bagi Pelaku UKM. Bahkan di kala pandemi Covid-19, pemerintah tetap menerbitkan SBN Ritel yg tentunya dapat jadi aset investasi menjanjikan.

 

Kesimpulan

​

Bagaimana? Ternyata ada banyak aset investasi untuk Pelaku UKM yg menjanjikan, bukan? Apalagi pilihan-pilihan aset itu tetap mampu bertahan dan mencetak cuan meskipun pandemi Covid-19. Dengan banyak sekali alasan kenapa anak-anak kuliah harus mulai mempertimbangkan investasi,

 

Pegiat  UKM tentu dapat memilih yg paling tepat sesuai kebutuhan dan budget yg dimiliki.

​

Ingat, tujuan utama dalam berinvestasi yakni memiliki finansial yg lebih baik. Sehingga dalam perekonomoian sulit dan serba tak tentu seperti saat wabah corona saat ini, Pegiat  UKM tak perlu cemas.

 

Bahkan sekalipun jika kiriman uang dari orangtua tidak lancar, Pegiat  UKM tetap dapat bertahan di perantauan berkat keuntungan investasi seperti P2P Lending, SBN Ritel, maupun reksadana.

Contact
bottom of page